Accident Tour ‘From Jogja with Love’

Posted: 17 Mei 2010 in Pulsarian

Ketika itu sekitar pukul 03:30 pagi tepat kawanan serigala kembali menuju Jakarta dan sudah berada di Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah.

Kawanan serigala itu berjumlah 7 orang dengan Bro Hery sebagai Road Captain.

Perjalanan ketika itu sangat gelap sekali, dan sangat sunyi senyap, karena sangat gelap sekali sehingga tembakan lampu – lampu anggota teman di belakang sangat menyilaukan sekali, ujar Bro Hery.

Sehingga Bro Hery menurunkan kaca spionnya dengan tujuan agar pandangan Bro Hery tidak terganggu oleh pantulan sinar lampu, yang dipantulkan spion.

Tetapi ternyata menurunkan spion tersebut membuat Bro Hery yang bertindak sebagai RC agak sedikit kurang aware terhadap anggota dibelakangnya sehingga tidak mengetahui kalau ternyata anggota dibelakang tertinggal agak jauh dengannya.

Teman2 yang merasa sudah tertinggal agak jauh dengan Bro Hery mencoba membuka gas dengan maksud agar ketertinggalan mereka tidak bertambah jauh, tetapi baru saja membuka gas kira – kira 100 meter, malang nasib menimpa mereka.

Bro Bango yang bertindak sebagai sweeper, dan Bro Adit yang berada di depannya terperosok kedalam kubangan lubang di jalan yang sungguh memang tidak terlihat karena memang keadaan sangat gelap sekali.

Bro Adit terperosok sejauh 14 meter, Bro Bango dengan niat menghindari Bro Adit yang sudah jatuh duluan membanting stir ke kanan dan terseret sejauh kira – kira 15 meter dan dari arah berlawanan ada Bus AKAP yang hampir mencium Bro Bango dengan jarak hanya 5 meter saja, ujar Bro Ban – Ban, salah satu anggota touring tersebut.

Gambar. 1

Motor Bro Bango setelah terperosok

Gambar. 2

Motor Bro Bango tampak sisi kanan

Gambar. 3

Motor Bro Adit

Gambar. 4

Motor Bro Adit tampak sisi kiri

Gambar. 5

Helm Silver Bro Adit tampak lecet sisi kiri dan kaca helm terlepas

Gambar. 6

Tampak Jalan Rusak saat malam

Gambar. 7

Tampak Jalan Rusak saat malam

Gambar. 8

Tampak warung warga yang membantu menolong

Gambar. 9

Tampak Jalan Rusak saat malam

Gambar. 10

Terlihat jalan berlubang, kerikil, dan berair

Alhamdulilah semua personil selamat, dan Bro Bango segera menghubungi Bro Robi ketua Pulsarian Ranger Area Cirebon untuk meminta bantuan, dan meminta membawa mobil storing karena motor Bro Bango dan Bro Adit sepertinya sudah tidak dapat dijalankan kembali.

Dengan respon yang sangat cepat Bro Robi serta kawan – kawan Cirebon segera mencari mobil storing dan segera menyusul ke tempat kejadian dan motor Bro Bango dan Bro Adit segera dibawa ke Dealer dan Bro Adit segera dilarikan ke rumah sakit.

Gambar. 11

Bro Bango dan Bro Wahyu menaikan motor ke atas mobil storing

Gambar. 12

Tampak Bro Ivan (tolak pinggang) dan Bro Yose (di atas pickup)

Dari kiri ke kanan :

Bro Ivan, Bro Bango, Bro Wahyu

Tampak motor Bro Bango dan Bro Adit naik ke atas mobil storing

Protektor Bro Bango yang pecah akibat accident

Bro Bango dan Bro Ban2 sedang melihat dan berdiskusi tekape

Kubangan – kubangan besar

Jalan yang awalnya mulus, tiba – tiba banyak kubangan
Komentar :

Bro Ferdinand Neman :

1. Jarak nungsep sampai posisi motor dan korban yang cukup jauh ya… ini gak mungkin lagi lambat. Pasti lagi kenceng. (Salah RC, tidak perduli keselamatan)

2. Pengereman maksimal + Jalan berkerikil + Lubang = Gedubraks… (Salah Peserta)

3. Yang seharusnya ? coba ingat-ingat lagi pas bumpy ride (yang udah ikut SRC). Dalam kecepatan yang cukup kencang, naikan badan dengan berdiri diatas foot step, lutut sedikit ditekuk jadi suspensi tubuh. Kalau begini, harusnya dalam track lurus, walaupun berlubang dan berpasir kerikil harus gak perlu kenapa-napa. (Salah Peserta.. hmm. ada yang blom SRC ?)

4. Tidak ada penerangan lampu jalan, ditengah jalan, kiri dan kanan padang rumput ilalang. KURANGI KECEPATAN SESUAI KEMAMPUAN JARAK PANDANG. Dalam hal ini, jarak pandang = jangkauan cahaya lampu depan (malam hari), kalau lampu cukup terang, harusnya lubang sudah terdeteksi cukup jauh, tapi kalau kecepatannya sudah keterlaluan (kecepatan motor melebihi kemampuan jangkauan 4 detik kedepan lampu depan) SAMIMAWON. Kalau lampu hanya bisa menerangi 28 meter kedepan, maka 28 meter itu boleh ditempuh paling cepat 4 detik, kalau kurang dari 4 detik, yang ada cuma kaget dan panik. Ini aturan 4 detik jarak jangkauan lampu boleh di adu sama PP 44.

5. Panik dan kaget melihat lubang yang terlalu cepat “menghampiri” membuat peserta “lupa” teknik. Tidak ada “S” Search : Kecepatan terlalu tinggi sementara pandangan 12 dan 4 detik didepan tidak tercover sama lampu. Tidak ada “E” Evaluasi : Tidak sadar lagi kalau ternyata jalan berlubang dan berpasir, pengereman adalah BAD CHOICE. Tidak ada “E” Execute : dalam hal ini Execute yang benar (swerve atau bumpyride) yang ada adalah salah tindakan.

Komentar
  1. mohon dikoreksi jika terjadi kesalahan dalam penulisan

  2. Intan Wonk berkata:

    nice info gan.. .

  3. ahmad saf berkata:

    saya doakan, semoga semua selamat dan sejahtera..
    lain kali hati2 ya..
    kayaknya seneng ya touring rame2.. mang mau 7an kemana?

  4. kebetulan mau pulang mas ahmad saf, kami baru saja dari Jogja dan sedang menuju Jakarta, terimakasih mas ahmad saf 🙂

Tinggalkan Balasan ke Septian Chandra Wiguna Batalkan balasan